Jumat, 03 Agustus 2012

sepak bola



SEPAK BOLA
1.     
             Teknik Menggiring bola
Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.

Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).
Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

Ditandai sebagai:dribbling, sepak bola, Teknik dasar sepak bola
13 komentar
Teknik Dasar Sepak Bola Secara Umum

Ditulis dalam Tips dan Trik dalam Olahraga oleh abhecuek pada 5 November 2009
Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar sepakbolayang baik.
Untuk dapat menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatuyang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola.
Adapun mengenai teknik dasar sepakbola dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :

a. Lari cepat dan mengubah arah.
b. Melompat dan meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
a. Mengenal bola
b. Menendang bola (shooting)
c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola
d. Menggiring bola (dribbling)
e. Menyundul bola (heading)
f. Melempar bola (throwing)
g. Gerak tipu dengan bola
h. Merampas atau merebut bola.
i. Teknik-teknik khusus penjaga gawang.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengambil salah satu teknik dasar sepakbola yaitu teknik menggiring bola (dribbling), karena teknik ini dapat dilakukan dengan berbagai variasi dalam melakukannya, antara lain menggiring bola menggunakan kaki bagian luar, bagian dalam, dan punggung kaki.
2.     Materi Sepak Bola Kelas xii
3.       
4.      PERMAINAN BOLA BESAR
5.      A.SEPAK BOLA
6.      1.            Formasi Permainan Sepak Bola
7.                      Sepak bola adalah permainan beregu, yang terdiri atas 11 orang. Permainan ini mengutamakan kerjasama antarpemain seregu untuk memenangkan pertandingan.
8.                      Untuk menjalin kerjasam yang baik diperlukan pengertian antara satu pemain dengan pemain lainnya. Hal ini berlaku baik dalam situasi menyerang maupun dalam keadaan bertahan. Pengertian dan kerjasama ini juga disesuaikan dengan tugas dan fungsi posisi dari setiap pemain di lapangan. Pegaturan tugas serta fungsi setiap pemain pada umumnya terdapat dalam system permainan. Oleh karenanya, baik sebagai pemain maupun sebagai Pembina, harus memahami system-sistem utama yang dipakai dalam permaina sepak bola.
9.                      Formasi (system) dalam permaina sepak bola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang ditempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan system ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masing-masing, memahami apa yang harus dilakuka pada saat menyerang, dan kemana harus bergerak, serta siapa yang harus dijaga kalau pihaknya kalah bola.
10.                  Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir, dan kerjasama akan lebih terarah. Setiap formasi mempunyai cirri-ciri tersendiri dan menuntut kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda. Bahkan setiap posisi dalam system tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama. Sebagai contoh, pemain lapangan tengah (gelandang) dalam formasi 4-2-4 merupakan pemain yang lebih komplit kemampuannya dibandingkan dengan tuntutan pemain lapangan tengah dalam formasi WMatau formasi 4-3-3.
11.                  Suatu tim sebelum menggunakan atau menerapkan suatu system tertentu, perlu terlebih dahulu mengkaji materi pemain yang dimiliki. Kualitas pemain yang ada harus sesuai dengan tuntutan system yang akan digunakan.
12.                  Beberapa formasi permainan sepak bola yang sering digunakan, di antaranya: formasi 4-2-4, 4-3-3, 4-4-2, dan 1-3-3-3. Formasi tersebut akan dipaparkan satu-persatu sebagai berikut.
13.  a.Formasi 4-2-4
14.                  Formasi 4-2-4 lahir di Inggris dan kemudian berkembang luas. Formasi 4-2-4 mendapat penghormatan dari Negara Brasil, karena tim nasionalnya berhasil menjadi juara dunia dengan menerapkan formasi ini pada 1958. Formasi 4-2-4 digambarkan sebagai berikut.
15.  1                     =  Penjaga gawang
16.  2                     =  Back kanan
17.  3                     =  Back kiri
18.  4                     =  center back
19.  5                     =  center back
20.  6                     =  gelandang kanan
21.  7                     =  Gelandang kiri
22.  8                     =  Kanan luar
23.  9                     =  Striker
24.  10                 =  Striker
25.  11                 =  Kiri luar
26.  Cara melakukan formasi 4-2-4 adalah sebagai berikut.
27.  1)Empat pemain belakang merupakan pertahanan yang kuat. Kedua pemain tengah (center back) bermain berdampingan satu sama lain secara diagonal. Salah satu di antara center back ini ikut bergerak maju saat tim sedang melakukan serangan.
28.  2)Kedua back (kiri/kanan)mendapat bantuan penuh dari center back masing-masing, agar dapat lebih memusatkan perhatian pada penyerang sayap lawan. Dalam system ini, masing-masing back dapat membantu penyerangan, bergantung dari rusuk manan penyerangan itu dilakukan.
29.  3)Kedua pemain lapangan tengah (gelandang) merupakan pemain yang paling sibuk, mereka harus menjelajah lapanga dengan radius yang luas. Kedua pemain ini bertugas membangun serangan, dan harus ikut dalam bertahan jika timnya mendapat serangan.
30.  4)Keempat pemain penyerang mempunyai tugas utama menyerang. Kedua pemain sayap ikut dalam usaha membangun serangan, yang dimulai dari garis tengah lapangan. Kedua pemain sayap harus menyadari posisi mereka, yakni dengan berlari menuju garis gawang lawan.
31.  5)Kedua pemain penyerang tengah yang merupakan dua ujung tombak penyerangan merupakan bahaya permanen bagi gawang lawan. Untuk membuyarkan pertahanan lawan, kedua penyerang tengah ini harus sering bertukar posisi dan mencoba untuk menyelesaikan gerakan awal yang dilakukan oleh pemain lain (terutama pemain sayapnya). Di samping itu, tugas lainya adalah untuk membuka “celah” bagi pemain-pemain yang dating menyerang dari lapangan tengah.
32.  b.Formasi 4-3-3
33.                  Formasi ini lebih fleksibel dan merupakan variasi formasi 4-2-4 dengan menarik salah satu pemain depan ke posisi gelandang. Pertahanan hamper sama dengan formasi 4-2-4 hanya perbedaannya pada formasi ini pertahanan mendapat dukungan yang lebih baik dari tiga pemain lapangan tengah, yang mengisi daerah depan area pertahanan. Dengan kombinasi ini, kedua pemain belakang (full back)dan pemain lapangan tengah dapat melakukan terobosan. Biasanya ketiga penyerang melakukan tekanan terhadap pertahanan lawan, dan harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk mencetak gol. Pemain ini harus dapat membuka celah untuk pemain lainnya dengan jalan untuk menyibukkan pemain belakang lawan. Formasi 4-3-3 dapat digambarkan sebagai berikut.
34.  1                     =  Penjaga gawang
35.  2                     =  Back kanan
36.  3                     =  Back kiri
37.  4                     =  Poros haling/center back
38.  5                     =  Poros haling/center back
39.  6                     =  Gelandang kanan
40.  7                     =  Gelandang tengah
41.  8                     =  Gelandang kiri
42.  9                     =  Kanan luar
43.  10                 =  striker
44.  11                 =  Kiri luar
45.  Cara melakukan formasi 4-3-3 adalah sebagai berikut.
46.  1)Dukungan pemain lapangan tengah menguntungkan bagi kestabilan pertahanan.
47.  2)Pemain lapangan tengah dapat melakukan terobosan yang tiba-tiba kea rah pertahanan lawan.
48.  3)Pemain gelandang tengah berperan sebagai “pengatur” dalam membangun permainan, mengatur penyerangan dan juga memperhatikan pertahanan.
49.  4)Dari ketiga penyerang diperlukan seorang yang mengendalikan komando yang dapat melancarkan serangan, sehingga senantiasa membahayakan gawang lawan. Dia harus mampu menjalin kerjasama dan menyatukan sesame penyerang.
50.  5)Pemain sayap dapat bergerak lebih bervariasi dari pada pemain sayap formasi 4-2-4.
51.  6)Di samping gerakan perorangan seperti terobosan ke garis gawang lawan, cirri khusus formasi 4-3-3 adalah pertukaran posisi antar pemain yang banyak sekali dilakukan.
52.  c.    Formasi 4-4-2
53.                  Formasi ini secara otomatis memiliki kecendrungan dapat membuat barisan pertahanan lebih baik dan suatu penignkatan keseimbangan dilapangan tengah. Formasi 4-4-2 dapat digambarkan sebagai berikut.
54.  1                     =  Penjaga gawang
55.  2                     =  Back kanan
56.  3                     =  Back kiri
57.  4                     =  Poros haling/center back
58.  5                     =  Poros haling/center back
59.  6                     =  Gelandang kanan
60.  7                     =  Gelandang tengah
61.  8                     =  Gelandang tengah
62.  9                     =  Gelandang kiri
63.  10                 =  Striker
64.  11                 =  Striker
65.  Cara melakukan formasi 4-4-2 adalah sebagai berikut:
66.  1)Di depan daerah pertahanan, barisan pertahanan diperkuat empat pemain lapangan tengah, yang sekaligus memungkinkan untuk mengendalikan lapangan tengah dengan lebih baik.
67.  2)Jika dilakukan dengan cara yang benar, maka system ini hanya secara temporer memerlukan bantuan dilapangan tengah. Terobosan-terobosan sebanyak mungkin harus dilakukan dari lapangan tengah, dan langsung mengancam lawan. Dengan kata lain, pemain lapangan tengah harus mempunyai kemampuan yang sama dengan penyerang dalam mencetak gol.
68.  3)Kedua pemain harus membuat pemain belakang lawan sibuk dan senantiasa mengancam gawang lawan. Di samping itu, mereka juga harus dapat membuka ruang bagi rekan setimnya (pemain lapangan tengah) dengan melakukan gerakan-gerakan individual seperti membawa bola, menahan bola beberapa saat dan hal-hal lainnya, seperti mengoper bola, melakukan gerak tipu dan sebagainya.
69.  4)Perlu diingat jika “barisan kedua” pada lapangan tengah ternyata tidak berbahaya bagi gawang lawan (karena kualitas pemain lapangan tengah yang tidak mendukung), maka system ini tidak akan berhasil.
70.  d.   Formasi 1-3-3-3
71.                  Formasi 1-3-3-3 hampir mirip dengan formasi 4-3-3. Perbedaannya terletak pada formasi barisan pertahanan. Seorang center back tidak berdampingan, melainkan masing-masing muka-belakang. Pemain yang paling belakang pada prinsipnya tidak menjaga seorang lawanpun, tetapi membantu rekan setimnya dan melindungi daerah pertahanan. Formasi 1-3-3-3 dapat digambarkan sebagai berikut:
72.  1                     =  Penjaga gawang
73.  2                     =  Libero
74.  3                     =  Back kanan
75.  4                     =  Center back
76.  5                     =  Back kiri
77.  6                     =  Gelandang kanan
78.  7                     =  Gelandang tengah
79.  8                     =  Gelandang kiri
80.  9                     =  Kanan luar
81.  10                 =  Striker
82.  11                 =  Kiri luar
83.  Cara melakukan formasi 1-3-3-3 adalah sebagai berikut.
84.  1)Pemain belakang tengah (center back) berada pada posisi di belakang ketiga pemain bertahan lainnya. Pemain ini biasa disebut Libero.
85.  2)Pemain libero terkait dengantugas penjagaan tertentu. Dia merupakan pemain “bebas” yang tugasnya melapis atau membantu pertahanan dan melindungi daerah berbahaya.
86.  3)Pemain yang berada di depan libero dapat melakukan penjagaan satu lawan satu (man to man marking). Resiko untuk dilewati atau di-lob menjadi lebih kecil karena posisi libero yang ada di belakang.
87.  4)Dari posisinya yang “dibelakang”, seorang libero mempunyai pandangan yang luas terhadap jalannya permainan. Dengan demikian, libero bertugas mengatur dan mengendalikan seluruh lini pertahanan. Dengan posisi yang benar, maka serangan pihak lawan akan tertuju ke arah libero. Dengan mencari saat yang tepat, libero dapat melakkan tindakan yang menghambat serangan lawan.
88.  5)Jika fungsi libero dibatasi hanya pada kegiatan pertahanan, maka system 1-3-3-3 ini berkurang sifat offensifnya. Oleh sebab itu, libero tidak harus dianggap sebagai “penyapu” (sweeper) saja, namun juga harus dapat ikut membantu serangan pada saat yang tepat. Jika hal tersebut terjadi, maka tempat yang ditinggalkan oleh libero harus diisi oleh stopper yang lain.
89.  2.     Perwasitan dalam Sepak Bola 
90.  a.     Syarat-syarat menjadi wasit
91.                  Untuk menjadi wasit harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
92.  1)      Berbadan sehat menurut keterangan dokter (tidak berkaca mata, tidak buta warna dan penglihatan baik).
93.  2)      Umur antara 24 sampai 40 tahun
94.  3)      Berijazah SMA atau yang sederajat.
95.  4)      Memahami dan melaksanakan janji wasit.
96.  JANJI WASIT
97.         Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban saya sebagai wasit dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh dasar dan tujuan PSSI dan menjalankan semua peraturan PSSI/KOMDA dengan sebaik-baiknya, demi keluhuran Korp Wasit pada khususnya dan keolahragaan pada umumnya.
98.  b.    Pakaian dan perlengkapan wasit
99.          1)  Baju lengan pendek atau panjang, celana pendek, kaos kaki, sepatu sepak bola. Di dada sebelah kiri dipasang badge menurut haknya dan menurut ketentuan.
100.                              2)  Peluit diikat dipergelangan tangan.
101.                              3)  Notes (buku kecil) dan pensil atau alat tulis yang lain.
102.                              4)  Jam wasit, stop watch atau jam tangan.
103.                              5)  Uang logam untuk undian.
104.                              6)  Cadangan peluit dan pensil atau alat tulis yang lain.
105.                              7)  Kartu merah dan kartu kuning.
106.                      c.    Kerjasama antara wasit, hakim garis, dan wasit cadangan
107.                                      Dalam memimpin suatu pertandingan, wasit dibantu oleh dua orang hakim garis. Tugas dan kewenangan yang diberikan kepadanya dimulai setelah memasuki lapangan permainan. Wasit dan hakim garis saling mengisi kekurangan, saling membantu dan bekerjasama yang baik.
108.                                      Berhasil atau tidaknya seorang wasit dalam memimpin pertandingan ditentukan dengan kemampuan kedua pembantu wasit tersebut. Wewenang dan tugas wasit dan hakim garis pada hakekatnya harus dimengerti sebagai kerjasama.
109.                      1)      Tugas seorang wasit 
110.                      a)      Menegakkan dan menjalankan peraturan.
111.                      b)      Tidak menjatuhkan hukuman pada saat-saat wasit itu yakin bahwa dengan jalan menghukum akan member keuntungan kepada regu yang melanggar.
112.                      c)       Membuat catatan jalannya permainan.
113.                      d)      Memberikan tendangan bebas langsung atau tidak langsung.
114.                      e)      Memberikan tendangan hukuman (penalty kick).
115.                      f)       Memberikan teguran (peringatan teguran/peringatan ringan), peringatan (kartu kuning) dan atau mengeluarkan pemain (kartu merah).
116.                      g)      Menhentikan permainan untuk sementara atau seterusnya.
117.                      h)      Menentukan apakah bola yang akan digunakan untuk pertandingan memenuhi syarat.
118.                      2)      Tugas hakim garis
119.                      a)      Membantu tugas wasit dengan berpegang teguh kepada peraturan-peraturan yang sudah ditentukan.
120.                      b)      Memberi isyarat kepada wasit dalam hal-hal sebagai berikut.
121.                      (1)    Bila bola di luar permainan, harus dilakukan tendangan sudut atau tendangan gawang, serta bila terjadi bola keluar melalui garis samping harus menetukan regu mana yang berhak untuk melakukan lemparan ke dalam.
122.                      (2)    Apakah pemain dalam posisi off-side
123.                      3)      Tugas wasit cadangan
124.                      a)      Menggantikan wasit atau hakim garis (bilamana ada yang berhalangan).
125.                      b)      Mengurusi pergantian pemain.
126.                      c)       Memberi isyarat wasit bila pertandingan telah selesai.
127.                      d)      Melarang official regu masuk ke dalam lapangan.
128.                      e)      Menerima isyarat dari wasit tentang nilai dan penghentian pertandingan.
129.                      f)       Memberikan pendapatnya bila diminta oleh wasit utama.
130.                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer